Dollar Gratis !!!

Link2Communion.com

Get Friends

Dollar Gratis !!!

Link2Communion.com

Rabu, 22 Juli 2009

Banyaklah Bertanya Kepada Pelanggan

Seorang penjual lazimnya pandai bicara, pintar membujuk, lihai mempengaruhi dan piawai meyakinkan orang. Keahlian seperti ini juga diperlukan oleh para pengusaha yang bergerak di berbagai bidang, termasuk mereka yang selama ini mendapatkan proyek-proyek pemerintah melalui tender.
Namun yang perlu dimiliki oleh seorang penjual bukan cuma keahlian seperti di atas. Seorang penjual bukan saja dituntut untuk pintar bicara, tetapi juga lihai mengajukan pertanyaan kepada pelanggan atau konsumen.
Selama ini banyak penjual yang banyak berbicara dan tidak memberi kesempatan kepada pelanggan untuk berbicara. Itu berarti lebih sedikit bagi penjual untuk mengetahui tentang pelanggannya. Padahal dengan bertanya, seorang penjual akan mengetahui banyak hal.
Hal-hal yang bisa diketahui seorang penjual jika dia banyak bertanya kepada pelanggannya adalah :
1. Produk-produk seperti apa yang dicari/diinginkan konsumen/pelanggan ?
2. Manfaat/keuntungan-keuntungan apa yang diinginkan dari pelanggan/konsumen kita ?
3. Berapa besar dana/anggaran yang bersedia dibayarkan oleh seorang konsumen.
4. Kendala-kendala apa yang dihadapi konsumen dalam proses pembelian ?
5. Apa keraguan dan kekhawatiran konsumen tentang produk, perusahaan atau bahkan si penjual sendiri ?
6. Apa motif pembeliannya ?

Tanpa bertanya secara rinci kepada konsumen, bagaimana mungkin seorang penjual dapat benar-benar memahami pelanggannya ? Bagaimana mungkin penjual bisa mencari jalan keluar terhadap kendala-kendala pembelian yang dihadapi pelanggannya ?
Pahamilah konsumen dengan bertanya lebih banyak. Jadi, seorang tenaga penjual yang handal bukan pintar berbicara, tetapi yang lebih penting juga adalah pintar bertanya.
Pertanyaan penting yang harus terus ditanyakan seorang penjual adalah mengapa, mengapa dan mengapa.

( Hardi 2372009 – Dikutip dari Media Indonesia, Jum'at 28 Maret 2009 ).

Rabu, 15 Juli 2009

Kiat Merawat Furnitur Klasik

Produk furnitur bergaya klasik kian diminati. Selain gayanya yang klasik dan antik, harganya pun semakin murah. Saat ini, untuk mendapatkan furnitur bergaya klasik dan antik berukuran kecil, konsumen cukup merogoh kocek mulai Rp 1 juta. Dengan dana sebesar itu, konsumen sudah bisa mendapatkan furnitur yang tahan lama.
Namun, merawat furnitur bergaya klasik ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat merawat perangkat tersebut. Ingin tahu apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan ? Simak kiat berikut ini.

Jauhkan dari AC.
Furnitur bergaya klasik biasanya terbuat dari kayu. Material yang satu ini mudah bereaksi terhadap perubahan cuaca dan kelembaban udara, termasuk terhadap udara dingin.

Gunakan pelembab udara (humidifier).
Humidifier dapat digunakan di tempat yang kering atau panas untuk menambah kelembaban udara. Dengan begitu, furnitur tidak mudah rusak.

Hindari pembersih yang mengandung silikon dan amoniak.
Pembersih yang mengandung silikon dapat meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan. Daripada menggunakan pembersih yang mengandung silikon, anda lebih baik memakai lap lembab. Selain itu, hindari pula membersihkan furnitur menggunakan sabun yang mengandung amoniak.

Tidak perlu terlalu sering dibersihkan.
Furnitur klasik biasanya dilindungi lapisan protective coating. Kehadiran lapisan itu membuat pemilik furnitur tidak perlu membersihkan terlalu sering.

Gunakan alas.
Khusus untuk furnitur antik seperti meja makan, hindari meletakkan cangkir, gelas, piring, mangkuk, atau panci panas di atasnya. Di samping itu, hindari pula meletakkan benda-benda dingin di atas meja. Alternatif lain, gunakan alas di bawah perangkat-perangkat tersebut.

Hindarkan dari sinar matahari langsung.
Sinar matahari dapat merusak furnitur. Misalnya saja, meninggalkan bekas putih pada kayu. Karena itu, lindungi furnitur dari pemutihan akibat sinar matahari langsung. Selain itu, pindahkan posisi aksesori yang ada di meja secara berkala agar meja tidak belang.

( Hardi 1672009 – Dikutip dari Media Indonesia, 2009 ).

Selasa, 14 Juli 2009

Testimoni Untuk Meyakinkan Mitra Kerja

Banyak syarat yang perlu dimiliki oleh para pelaku usaha jika menginginkan bisnisnya sukses, termasuk dalam menangani proyek-proyek pemerintah. Satu diantaranya adalah percaya diri.
Jika kita percaya diri, maka sifat positif ini akan menular kepada prospek anda. Tidak sedikit di antara pelaku bisnis – agar semakin percaya diri – mereferensikan sukses orang lain setelah menjalin bisnis dengan kita. Bentuk referensi ini diantaranya adalah testimoni.
Persoalannya, yang memberikan testimoni itu apakah orang benar (realitas) atau orang-orangan alias tidak ada orangnya, hanya karangan si pembuat sistem. Siapa yang paling diuntungkan dari sistem ini ? Pastilah si pembuat sistem.
Jika anda mau menampilkan testimoni dalam proposal bisnis, sebaiknya benar-benar jujur. Anda sebaiknya juga berpikir jernih sebelum melangkah. Di samping itu juga perlu proses dan kerja cerdas untuk mewujudkan rencana-rencana bisnis kita. Asah terus kemampuan, keterampilan dan sikap (attitude) anda.
Jika itu yang anda lakukan, maka sukses akan menghampiri. Ambil pelajaran dari mereka yang sering melakukan manipulasi data dan informasi. Gunakanlah segalanya melalui jalan yang benar.
Lebih dari itu, jika anda pemasok barang atau penjual jasa, anda harus memiliki keyakinan yang tinggi terhadap produk atau jasa anda. Percaya diri dan keyakinan terhadap produk atau jasa akan menular kepada prospek atau calon mitra kerja anda.
Selain itu anda harus dapat meyakinkan prospek bahwa manfaat yang didapat jauh melebihi harga yang harus mereka bayar.
Testimoni memang mempunyai kekuatan yang dahsyat. Kumpulkan testimoni dari pelanggan anda yang benar-benar telah puas dan komunikasikan ini ke prospek anda dengan apa adanya, bukan sesuatu yang manipulatif.

( Hardi 1572009 – Dikutip dari Media Indonesia, Senin, 24 April 2009 ).

Senin, 13 Juli 2009

Mengenali Busi Tiruan

Salah satu dari sekian banyak komponen suku cadang kendaraan bermotor yang sering dipalsukan dan dijual 'pedagang nakal' adalah busi. Ada saja cara yang digunakan seperti memproduksi tiruannya atau bahkan memoles barang bekas untuk dipakai kembali.
Busi palsu dapat merusak kendaraan, di samping itu umur pakainya tidak lama. Namanya juga barang palsu, tentu kualitasnya tidak sebagus yang asli. Oleh karena itu berhati-hatilah membeli busi karena busi palsu kini banyak beredar di pasaran. Berikut ini beberapa petunjuk agar anda dapat mengenali busi palsu :
1.Langkah pertama sebagai tindakan pencegahan :
a. Sebaiknya jangan membeli busi di sembarang toko spare part yang tidak jelas / tidak meyakinkan. Belilah di tempat yang terpercaya.
b. Biasakan mengamati busi asli dari merek yang biasa anda beli sehingga anda dapat membedakannya jika menemukan busi tiruannya.
c. Kalau perlu bawalah busi asli sebagai pembanding jika anda ingin membeli kembali, karena busi palsu sekilas penampilannya serupa, namun tidak sama.
2. Langkah kedua saat membeli busi amatilah secara fisik busi tersebut seperti misalnya :
a. Cermati warna keemasan pada busi dan lapisan keramiknya, walaupun memiliki warna yang sama, namun busi palsu biasanya warnanya pudar.
b. Perhatikan part genuine-nya, yang asli berwarna putih, sedangkan yang palsu agak keruh.
c. Perhatikan tipikal huruf pada merek/kode busi. Barang palsu biasanya tidak sama persis dengan yang asli seperti besarnya huruf, ketebalan cetakan, kemiringan huruf dan sebagainya.
d. Perhatikan permukaan center electrode. Busi palsu cenderung kasar dan tidak rata, sedangkan yang asli permukaannya mulus.
e. Untuk busi bekas yang dipermak baru pasti telah dilakukan pelapisan ulang, karena itu perhatikanlah fisik businya. Misalnya center elctrode-nya pasti lebih pendek dibanding yang baru dan berwarna cerah keabu-abuan akibat pelapisan ulang, padahal yang asli berwarna hitam. Warna keemasan yang berubah perak, keramiknya keruh, dan terselip kotoran di celah badannya.

( Hardi 1472009 – Dikutip dari Media Indonesia, Senin, 30 Maret 2009 ).

Kamis, 09 Juli 2009

Berbisnis Via Online, Siapa Takut ?

Teknologi saat ini kian berkembang dengan adanya internet, salah satunya adalah teknologi e-bussiness. E-bussiness merupakan teknologi yang memungkinkan terjadinya transaksi dan pertukaran data secara online. Contohnya adalah online banking, online auction (e-auction), dan e-publishing.
Online banking memungkinkan terjadinya transaksi perbankan secara online, seperti transfer antar rekening dan pembelian barang di toko online. Online auction adalah pelelangan barang yang terjadi secara online. Sementara itu, e-publishing memungkinkan para penulis dan para pembuat karya lainnya untuk menerbitkan karya mereka, seperti lagu (dalam format MP3), lukisan, dan buku ke dalam dunia maya.
Salah satu jenis e-bussiness yang banyak diminati saat ini adalah bisnis afiliasi secara online. Hal itu membuat para pebisnis berlomba-lomba mengembangkan bisnis mereka melalui dunia maya. Namun, tidak sedikit pula bisnis yang jatuh karena mereka tidak berusaha memperoleh informasi yang lengkap dan akurat mengenai bisnis yang akan mereka jalani.
Contoh bisnis afiliasi secara online, diantaranya adalah berafiliasi dengan situs search engine terbesar di dunia maya, siapa lagi kalo bukan Google ? Hal itu dapat dilakukan dengan sistem bagi hasil.
Salah satu contoh pihak yang menawarkan bisnis online, seperti ini adalah UangPanas.com. Bisnis online itu berfokus pada pembuatan situs pribadi (web blog). Situs pribadi itu dibuat tiap-tiap user yang terdaftar sebagai anggota di UangPanas.com.
Situs pribadi itu dapat berisi bermacam-macam informasi sesuai dengan keinginan user yang menyajikan informasi tersebut. Apabila ada pengunjung (visitor) yang mengakses situs tersebut melalui search engine Google, bagi hasil akan dilakukan antara Google dan user tersebut.
Namun, bisnis seperti itu bukannya tanpa risiko. Para pelaku bisnis online juga harus waspada terhadap risiko yang harus mereka hadapi. Salah satunya adalah risiko keamanan dalam bertransaksi secara online. Fakta yang cukup 'fantastis' di Indonesia terjadi pada 2004. Kala itu Indonesia dinyatakan sebagai negara yang memiliki tingkat kejahatan dunia maya (seperti membobol jaringan untuk mencuri data yang penting alias hacking, pencurian identitas identitas kartu credit alias carding, mengubah tampilan awal sebuah website alias defacing, mengintip alias sniffing, dan kemudian mencuri data) dengan posisi tertinggi alias nomor satu di dunia.
Saat ini banyak terjadi kasus-kasus pencurian data. Yang sering terjadi adalah penyadapan (sniffing). Sniffing adalah teknik untuk mencuri data yang disalurkan melalui kabel local area network (LAN) sehingga kita dapat mengetahui identitas penting user yang melakukan transaksi berikut nominal transaksi mereka. Identitas penting itu seperti halnya user name dan password. Yang berbahaya adalah apabila si sniffer (sebutan bagi orang yang melakukan kejahatan sniffing) dapat memanipulasi data, dalam hal ini mengubah nilai nominal data dengan sedemikian rupa, ia akan dapat memperoleh keuntungan yang sangat besar. Sementara itu, dari sisi user yang melakukan transaksi tadi akan memperoleh kerugian yang besar pula. Ironisnya, software-software untuk melakukan sniffing dapat dengan mudah diunduh dari internet dan ukuran software tersebut relatif kecil (dibawah 5 mb).
Risiko yang lain mungkin tidak sebesar yang telah saya jelaskan sebelumnya, tetapi juga harus diwaspadai. Banyak orang yang mencoba membangun bisnis karena tergiur iming-iming pendapatan yang tinggi setiap periode tertentu. Namun, pada awalnya mereka harus menyetorkan sejumlah uang terlebih dahulu tanpa diberitahukan sistem bisnis yang jelas dan alamat lengkap dari individu atau perusahaan yang menawarkan bisnis tersebut. Ciri tersebut merupakan ciri khas dari bisnis yang harus diwaspadai.
Dari penjelasan sebelumnya dapat saya simpulkan sebagai berikut. Saat ini teknologi telah berkembang dengan adanya internet, di antaranya adalah teknologi e-bussiness. Salah satu bentuk e-bussiness yang ditawarkan dan saat ini sedang banyak diminati adalah berbisnis online dengan sistem afiliasi, ketika kita harus merancang suatu situs yang menarik dan dapat ditampilkan pada halaman pertama di halaman pencarian Google. Namun, yang juga harus diwaspadai adalah faktor risiko keamanan dalam bertransaksi via internet dan bisnis yang mengharuskan menyetorkan sejumlah uang terlebih dahulu dengan iming-iming pendapatan yang besar pada periode tertentu sehingga kita tidak sampai mengalami kerugian materi. Semoga kita lebih waspada dan teliti dalam memilih bisnis yang jujur dan benar-benar dapat menghasilkan pendapatan untuk kita.


(Alfa Raditya Yuliananda – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November)
( Hardi 1072009 – Dikutip dari Media Indonesia, Jum'at 31 Oktober 2008 ).