Dollar Gratis !!!

Link2Communion.com

Get Friends

Dollar Gratis !!!

Link2Communion.com

Senin, 11 Mei 2009

SENI MENGKRITIK & MENERIMA KRITIK

Maha suci Allah yang menganugerahi setiap orang, jalan hidup yang berbeda-beda, dan membekali masing-masing orang dengan potensi beraneka rupa. Sahabat, apakah yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar :”Saya ingin mengkritik anda !”
Ketika mendengar kritik, banyak orang memiliki perasaan tidak enak, seakan-akan bakal terjadi penyerangan dan gangguan yang mengancam kehormatannya. Ia menganggapnya sebagai penghinaan yang akan menurunkan harga dirinya, mencemarkan nama baiknya, hingga bereaksi, baik pikiran, perasaan maupun tubuh dipersiapkan untuk membela diri daripada menikmati kritik itu sendiri. Itulah umumnya sikap kita terhadap kritik.
Akan tetapi, berbeda ketika ada orang menawarkan,”Anda mau kripik?” Spontan wajah kita cerah, gembira, membayangkan renyahnya kripik tersebut. Kita senang karena kripik dirasa bermanfaat buat kita. Paling tidak sebagai camilan yang mengasyikkan,atau teman makan nasi yang memuaskan, padahal kripiknya sendiri belum ada di depan kita. Jadi sekalipun baru mendengar kabar saja, raut muka kita jadi lebih baik, perasaan senang ,dan belum datang kripik itu nikmatnya sudah terbayang.
Pertanyaannya bukan apakah bedanya antara kritik dengan kripik? Namun, mengapa sikap kita berbeda terhadap dua hal tersebut? Mengapa kita suka ketika diberi kripik, namun sungkan jika menerima kritik? Mengapa kripik sering dicari, tapi kritik kita berusaha lari darinya?
Jadi sebenarya, persepsi kitalah yang harus dibenahi. Bila kata-kata kritik menjadi bagian keseharian yang bisa dinikmati, kita tidak perlu takut Agar kritik menjadi suatu hal yang bermutu, jelas perlu ilmu. Butuh seni ter-sendiri hinggga ia menjelma menjadi sesuatu yang berarti untuk diakrabi.

Teknik Menerima Kritikan.

Trik-trik agar kritik efektif sebagai sarana pembangun kemulyaan.

1. Rindu kritik dan Nasehat

Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi, dinasehati, seperti rindunya kita bercermin agar selalu rapih.Kita harus belajar senang mencari kritik dan koreksi dari orang lain.
Kita senang bercermin, sebab bercermin membuat kita tahu rambut bagian mana yang tidak rapih, pipi sebelah mana yang bedaknya terlalu tebal, atau mungkin mata sebelah mana yang masih dihuni mahluk kecil apapun namanya? Karena setelah bercermin, kita bisa benahi rambut yang kusut jadi lebih rapih, dan penampilan yang semrawut berubah jadi baik.
Begitulah semestinya, sikap hati kita terhadap kritik. Akan jadi lebih baik bila persepsi ini senantiasa dihujamkan dalam hati bahwa:
Kritik itu penting
Kritik kunci kesuksesan dan kemajuan
Kritik pembuka prestasi dan pengangkat derajat.
Kritik adalah jalan untuk menjadi lebih baik

2. Cari & Tanya

Pertanyaan yang kita sampaikan kepada teman adalah jangan bertanya,”bagus tidak ?”, Sukseskah saya ?”. Tapi baliklah bertanya,”Apa yang kurang yang harus saya perbaiki?”, “Apa yang mesti saya sempurnakan?” Kesalahan mana yang perlu dikoreksi ? “Apa yang kurang ya ? Belajar bertanya pada orang lain dan nikmati saran-saran yang mereka lontarkan. Miliki teman-teman yang mau jujur mengoreksi kita.
Bertanyalah kepada istri, suami, anak, atau karyawan, karena sikap ini tidak akan mengurangi kemulyaan !

3. Nikmati Kritik

Persiapkan diri untuk menerima kenyatan bahwa koreksi itu tidak selalu sesuai keinginan dengan kita. Ada kalanya isinya benar, caranya salah.Kita harus bersyukur dan bersabar. Ada masanya isinya benar caranya benar. Menyikapi ini kita sangat bersyukur karena nikmat sekali menerima koreksi seperti ini. Kadang pula terjadi isinya salah, meski caranya benar, kita harus tetap berterima kasih dan memaafkan. Dan yang tidak mustahil adalah isinya salah dan caranya pun, salah ! Maka sikap terbaik adalah memaafkan dan menghadapinya dengan kesabaran

4. Syukuri

Jangan melempar komentar apapun kecuali ucapan terima kasih terhadap orang yang memberi kritik. Tak lupa sertakan namanya dalam do’a kita, semoga Allah membalas kebaikannya yang telah meluangkan waktu untuk membantu memperbaiki diri kita.

5. Evaluasi Diri

Jujur lah pada diri sendiri tentang kritik dan koreksi yang datang. Renungi dalam hati mungkin ini adalah jawaban atas do’a kita untuk minta selalu ditunjuki jalan yang lurus.

6. Perbaiki Diri

Buatlah program perbaikan dengan sungguh-sungguh.Jadikanlah program perbaikan diri sebagai rasa syukur atas kritik yang datang

7. Balas Budi

Jangan lupa memberikan tanda terima kasih. Bisa barang berharga, makanan kesukaannya, sepucuk surat, atau minimal informasi kepada yang mengkritik bahwa kita berterima kasih atas kebaikannya.


SENI MENGKRITIK

Dasar yang penting sebelum kita mengkritik adalah kita menginginkan perubahan menuju keadaan kehidupan yang lebih baik bagi orang yang dikriti . Maka ada hal-hal yang sebaiknya diperhatikan yaitu:

1. Niat Harus Ikhlas

Niatkanlah bahwa koreksi yang disampaikan adalah tulus untuk membantunya tahu akan kesalahannya, mendukungnya agar ia termotifasi untuk memperbaiki dirinya. Jangan merasa lebih tinggi, lebih hebat, karena kesombongan kita mengakibatkan mutu kalimat/kata menjadi rendah. Menggurui atau merendahkan tentunya tidak diharapkan oleh siapapun.

2. Perhatikan situasi dan kondisi

Orang yang sedang senang dengan yang berduka tentu berbeda kepekaannya.Orang yang sehat dengan yang sakit juga berbeda daya terima dalam menghadapi kritik. Maka sebaik-baik situasi adalah keadaan yang tenang, sehat, kondisi hati kedua pihak sedang lapang, dan dilakukan saat situasi yang akrab dan bersahabat.

3. Perhatikan Cara

Yang pertama jangan emosional, jangan memperturutkan hawa nafsu dan kemarahan. Sebab dengan marah akan menjadi tidak jelas apa yang disampaikan. Dan berisiko terhadap kesalahpahaman.
Yang tidak kalah penting, kita harus membantu oang tersebut untuk menemukan solusi terbaik, langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisinya. Gambarkan keuntungan jikalau ia memperbaiki diri. Ini agar ia termotifasi untuk melakukan perubahan, melepaskan sifat-sifat buruknya dan maju untuk meningkatkan prestasinya.
Hasilnya, orang yang dikritik tidak merasa sedang dipojokkan. Ia seakan masuk dalam ruang informasi yang jelas, tidak ragu dan bersyukur karena ia mendapat apa yang dia dibutuhkan.
Pada Prinsipnya orang ingin menjadi lebih baik.Sehingga kita harus meyakinkan bahwa koreksi ini adalah untuk kebaikan dirinya. Sehingga akhirnya orang tersebut justru merasa sangat beruntung menerima kritikan.

4. Pantangan

Pantangan dalam mengkritik adalah jangan sekali-kali mengkritik didepan orang banyak. Karena hal itu dapat diartikan sebagai upaya mempermalukan dirinya. Sehingga selama mendengar kritik kita yang bersangkutan lebih sibuk Manahan rasa malu, repot menghadapi perasaan tertekan, lebih sakit hati dan bahkan memendam dendam dardari mendengarkan koreksi itu.

5. Siap Untuk Ditolak

Kita harus siap bahwa koreksi kita belum tentu diterima. Bisa jadi karena caranya kurang bagus, atau karena dia punya persepsi yang berbeda terhadap apa yang kita anggap layak dikoreksi.

6. Jangan Merasa Berjasa.

Ujian bagi kita, ketika orang yang kita koreksi ternyata mau mengubah dirinya sesuai yang kita anjurkan dan berhasil! Andai kita merasa itu karena jasa kita, hasil kebaikan kita, maka yang demikian sebenarnya yang lebih layak menerima koreksi…. adalah diri kita sendiri! Jadi jangan sampai kesuksesan orang membuat kita lupa diri.


(From our friend : Sri Subiyanti – X12)
(Seri Manajemen Qolbu, AA Gym “Seni mengkritik & menerima kritik)
(1152009)

Tidak ada komentar: